Tanda-tanda Kamu Terjebak oleh Toxic People

Sebuah hubungan terkadang bisa menjadi sangat membingungkan dan membuat stres seseorang yang menjalaninya. Ketidakcocokan bisa saja menjadi hal yang paling mendominasi masing-masing pihak, namun jika salah satu pihak merasa hanya menderita seorang diri, bisa jadi pihak tersebut tengah masuk atau terjerat oleh seorang toxic people.

 

Untuk mengetahui bagaimana seseorang termasuk dalam kalangan ini terdapat beberapa tanda yang bisa dijadikan sebagai patokan. Jika dalam menjalani hubungan muncul perasaan atau mengalami tanda yang disebutkan, segera sadarkan pikiran dan lakukan konsultasi kepada orang terdekat yang bisa dipercaya ketika membicarakan mengenai suatu hubungan.

 

Hubungan beracun pada umumnya adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu hubungan tidak sehat. Dampak dari hubungan ini mampu menimbulkan hal buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang. Kondisi ini tidak hanya bisa terjadi pada sepasang kekasih, tetapi juga mereka yang berada dalam lingkungan pertemanan dan keluarga.

Seseorang yang termasuk dalam kategori ini memiliki kemampuan untuk memanipulasi orang lain demi mendapatkan keinginannya. Hanya mendapatkan keinginan, hal ini mengakibatkan dalam hubungan yang terjalin, secara perlahan seseorang akan merasa seolah-olah hanya seorang diri mempertahankan dan memperjuangkan keberlangsungan hubungan serta selalu mengalah.

Orang tersebut sering melebih-lebihkan kelebihannya secara irasional, nyeri seluruh dunia di luar kepribadian orang tersebut selalu negatif. Mereka memiliki banyak komplain, selalu iri terhadap keberhasilan orang lain dan tidak mengakui capaian yang diraih oleh orang lain. Ini menjadi gejala utama dari orang yang termasuk dalam kategori toxic.

Seseorang yang masuk dalam kategori ini pintar dalam berbohong dan hal ini sering dilakukan, pada umumnya keanehan yang muncul pertama kali adalah membuat pasangan menyangkal kenyataan untuk membenarkannya. Pasangan akan mulai tersadar secara perlahan meskipun akan tetap terus menyangkal realita yang ada.

Kerap merasa bingung dengan ke mana rasa empati, kebanyakan orang mengetahui bahwa kemampuan empati dan saling mendengarkan adalah kunci utama dalam semua hubungan. Namun, hal itu tidak berlaku bagi orang yang termasuk kategori toxic, mereka akan mengabaikan perasaan orang lain, jarang mendengarkan dan hanya berbicara mengenai dirinya.

Kritik merupakan suatu hal yang positif, jika tujuannya baik dan disampaikan secara baik pula, berbeda dengan kritik yang dilontarkan oleh orang toxic. Mereka secara terus menerus akan melontarkan kritik tanpa empati dan bahkan mengandung hinaan atau verbal abuse. Tujuan kritik yang dilontarkan oleh orang toxic adalah untuk membuat orang lain menjadi sesuai keinginannya.

Meminta maaf bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan, tetapi tidak pernah merasa bersalah dan tidak pernah meminta maaf adalah dua perkara yang berbeda. Orang yang masuk dalam kategori toxic tidak memiliki alasan untuk meminta maaf kepada orang lain atau pasangan dalam hubungan yang dijalin.

Kesalahan dan kegagalan yang dialami orang toxic selalu karena kesalahan orang lain atau pasangannya, orang tersebut hanya akan selalu menjadi korban dari semua kejadian. Toxic people bukanlah orang yang mau bertanggung jawab atas apa saja dan mereka akan menekan memberi tekanan terhadap orang lain agar mau mengakui bahwa itu kesalahannya.