Sinkronisasi Gelombang Otak Lawan Gangguan Ingatan Akibat Usia
Memori jenis inilah yang dapat membuat seseorang untuk melakukan kalkulasi dan tugas dengan spontan, dan menjalankan kegiatan atau situasi sehari-hari dalam hidup mereka. Sayangnya, ingatan yang bekerja tersebut akan semakin memburuk seiring bertambahnya usia seseorang. Dalam artian, ketika seseorang bertambah tua, akan semakin sulit bagi mereka untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, seperti memantau kondisi keuangan mereka. Karena alasan inilah Reinhart dan koleganya memutuskan untuk mencari tahu mengapa ingatan yang bekerja dapat memburuk seiring bertambahnya usia seseorang serta melakukan metode uji eksperimental untuk mengembalikan penurunan ingatan itu.
Pentingnya sinkronisasi gelombang otak
Reinhart dan koleganya menyajikan penemuan mereka pada sebuah jurnal yang berjudul Neurosains Alam. Para penulis jurnal tersebut berpendapat bahwa ingatan jenis ini rusak di kemudian hari karena area otak yang tadinya dapat bekerja dengan normal gagal melakukan sinkronisasi. Salah satu karakteristik kunci desinkronisasi adalah adanya gangguan pada gelombang otak, sebuah pola aktivitas listrik yang mengindikasikan adanya aktivitas sel otak, yang biasanya akan melakukan koordinasi. Para ilmuwan menyebut koordinasi ini sebagai “sambungan frekuensi silang”. Secara lebih spesifik, para peneliti menghubungkan perawatan ingatan yang bekerja dengan sambungan frekuensi silang pada dua jenis gelombang otak, yaitu gamma dan theta, pada bagian temporal dan prefrontal di otak.
Untuk mengonfirmasi bahwa gelombang otak gamma dan theta gagal melakukan sinkronisasi pada orang yang sudah tua, Reinhart dan koleganya menggunakan pemindaian EEG untuk memantau aktivitas 2 kelompok, yaitu 42 partisipan usia 20 hingga 29 tahun, dan 42 partisipan usia 60 hingga 76 tahun. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan melihat saat tes ingatan yang bekerja dilakukan, orang dewasa yang lebih tua mengerjakannya dengan lebih buruk dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda. Mereka juga menunjukkan melepasnya gelombang otak gamma dan theta. Berdasarkan penemuan ini, para peneliti memberikan hipotesis bahwa menggunakan stimulasi listrik pada otak untuk melakukan sinkronisasi ulang pada dua jenis gelombang otak mungkin dapat mengembalikan kapasitas ingatan yang bekerja pada kelompok partisipan yang lebih tua. Menurut Reinhart, ia dan koleganya telah mengembangkan sebuah metode neurosains yang inovatif yang melibatkan stimulasi non-invasif dan aman pada otak manusia dengan menggunakan arus listrik yang sangat lemah dalam cara yang sangat spesifik.
Diposting pada : Kamis, 12 Maret 20 - 13:58 WIB
Dalam Kategori : GELOMBANG OTAK