Kondisi Medis Ini Dapat Mengubah Kepribadian Orang
Setiap orang memiliki kepribadian yang unik dan merepresentasikan diri mereka sendiri. Kepribadian orang adalah cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Kepribadian adalah apa yang membuat diri Anda menjadi Anda seutuhnya. Kepribadian orang meliputi perilaku, hal-hal unik yang dilakukan, dan bagaimana Anda bereaksi dengan dunia di sekitar Anda. Meskipun suasana hati Anda dapat berubah, dan Anda mulai belajar dan tumbuh setelah beberapa waktu, kepribadian “asli” Anda akan masih tetap terlihat. Namun, beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat memengaruhi kepribadian Anda dan membuat Anda bertindak dalam cara yang sangat berbeda dengan karakter Anda sesungguhnya.
Salah satu contoh perubahan kepribadian orang adalah tetap merasa tenang dalam suatu situasi yang biasanya menyebabkan stres atau gelisah. Selain itu, saat seseorang merasa senang dalam mendengar berita tragis juga dapat menjadi tanda adanya perubahan kepribadian orang. Penyebabnya beragam, mulai dari cidera hingga kondisi medis.
-
Kerusakan lobus frontal
Cidera pada lobus frontal di otak, yang terletak di bawah dahi, dapat menyebabkan berbagai gejala, salah satunya adalah perubahan kepribadian orang. Lobus frontal adalah panel kontrol kepribadian. Lobus frontal juga bertanggung jawab untuk berbicara, mengekspresikan emosi, dan ketrampilan kognitif. Salah satu cidera otak yang paling sering dijumpai adalah kerusakan pada lobus frontal, penyebabnya di antaranya adalah pukulan di kepala, terjatuh, dan kecelakaan mobil.
-
Perubahan kepribadian orang setelah stroke
Setelah Anda mengalami stroke, pada saat pembuluh darah di otak pecah atau pasokan oksigen ke otak terganggu, Anda bisa memiliki gejala perubahan kepribadian. Beberapa mereka yang selamat dari stroke mengalami apathy, di mana mereka tidak peduli dengan hal apapun.
-
Tumor otak
Tumor otak di lobus frontal, lobus temporal, atau bagian cerebrum dapat menyebabkan perubahan kepribadian orang. Misalnya, seseorang yang tadinya sangat menyenangkan diajak bergaul menjadi mudah marah, atau seseorang yang tadinya aktif menjadi lebih pasif. Perubahan suasana hati, seperti tiba-tiba menjadi marah setelah sebelumya bahagia juga dapat terjadi.
-
Demensia
Demensia, yang disebabkan karena penyakit atau cidera, merupakan kerusakan pada satu atau dua fungsi otak kognitif. Fungsi otak kognitif di antaranya adalah ingatan, pikiran, bahasa, penilaian, dan perilaku. Hilangnya sel neuron di lobus frontal otak dapat menyebabkan orang dengan demensia ringan mengalami perubahan kepribadian orang seperti menjadi lebih tertutup dan depresi.
-
Perubahan kepribadian karena kecanduan alkohol
Kecanduan alkohol, juga dikenal dengan sebutan alkoholisme, merupakan sebuah penyakit yang mengubah otak dan neurochemistry. Perkembangan tersebut dapat menyebabkan perubahan kepribadian orang. Orang yang kecanduan alkohol dapat mudah menjadi semakin depresi dan kasar, baik secara verbal ataupun fisik.
-
Perubahan kepribadian orang yang lebih tua
Perubahan kepribadian kecil pada orang yang lebih tua, seperti mudah marah, merupakan hal yang wajar dijumpai. Perubahan kepribadian orang yang ekstrim, seperti orang yang tadinya pasif menjadi penuh kontrol, dapat menjadi tanda demensia karnea adanya perubahan pada lobus frontal otak. Sebuah studi tahun 2016 menyatakan bahwa orang yang lebih tua memiliki sifat kepribadian yang berbeda dengan mereka yang masih muda. Misalnya, neuroticism lebih meningkat pada mereka yang berusia 80an tahun.
Apabila Anda melihat adanya perubahan kepribadian orang yang tidak biasa pada orang-orang yang Anda kenal atau bahkan diri Anda sendiri, hubungi dokter. Pastikan Anda membuat catatan seputar kapan perubahan kepribadian tersebut terjadi, apa yang memicunya, apakah perubahan kepribadian muncul setelah minum obat, dan lain-lain. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan sangat membantu dokter dalam membuat diagnosa kondisi Anda.
Diposting pada : Senin, 21 Desember 20 - 13:02 WIB
Dalam Kategori : KEPRIBADIAN ORANG