Jenis-jenis Emolien yang Perlu Diketahui
Memiliki arti penenang atau pelembut, emolien dapat melembutkan kulit yang bersisik, kasar, dan kering, serta menjadikannya tampak lebih cantik dan sehat. Ketika lapisan permukaan kulit tidak mengandung cukup air, hal ini dapat membuatnya kering, menyebabkan kulit retak dan bersisik, meninggalkan ruang terbuka di antara sel-sel kulit. Emolien mengisi ruang terbuka tersebut dengan zat berlemak yang disebut lipid, yang membuat kulit menjadi lebih halus dan lembut.
Emolien yang mengahndung banyak minyak disebut dengan agen oklusif. Ini berarti emolien jenis tersebut menutupi kulit dengan lapisan minyak tipis yang mengunci air di kulit. Agen oklusif ini dapat menjaga kulit terhidrasi dalam waktu yang lebih lama. Meskipun banyak orang menganggap emolien dan pelembap merupakan hal yang sama, faktanya keduanya berbeda. Emolien merupakan salah satu bahan dalam pelembap. Bahan lain di pelembap akan membawa air ke permukaan kulit. Emolien merupakan bagian dari pelembap yang menjaga kulit tetap lembut dan halus.
Jenis-jenis emolien
Jenis emolien yang baik untuk Anda tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi kulit yang dimiliki, bagian tubuh yang terdampak, dan preferensi pribadi seseorang. Anda dapat mencoba beberapa jenis emolien sebelum menentukan mana yang cocok untuk kulit Anda. Cara paling umum dalam mengklasifikasikan emolien adalah seberapa berminyak produk tersebut. Semua emolien melembutkan dan menghaluskan kulit, namun jumlah minyak yang ada pada suatu produk akan menentukan seberapa kuat agen oklusif yang dimiliki. Semakin banyak minyak yang terkandung di dalam emolien, semakin baik produk tersebut dalam membentuk lapisan pelindung di kulit untuk menjaga kelembapan. Adapun beberapa jenis emolien yang bisa Anda pilih di antaranya adalah:
- Salep
Karena kebanyakan terdiri dari minyak, salep sangat kental dan dapat mencegah kulit kehilangan air. Salep juga tidak perlu sering diaplikasikan karena produk ini tidak mudah menyerap ke dalam kulit. Salep sedikit lengket, dan sulit untuk diratakan di kulit, terutama pada daerah-daerah yang berambut. Namun, salep memberikan kelembapan yang sangat baik, dan cocok digunakan unutk orang-orang yang memiliki kulit tebal ataupun kering. Kebanyakan salep tidak mengandung zat pengawet, sehingga risiko adanya reaksi alergi ataupun iritasi karenanya sangat sedikit. Namun, hindari menggunakan salep pada kulit yang bernanah ataupun luka dan mengeluarkan cairan.
- Krim
Produk berbentuk krim memiliki kandungan air dan minyak yang seimbang. Hal ini membuat krim mudah diratakan di permukaan kulit. Sayangnya, dibandingkan dengan salep, krim kurang melembapkan, meskipun cukup mengandung minyak sehingga dapat menjaga air di dalam kulit. Krim lebih ringan dan lebih mudah dioleskan ke kulit dibandingkan dengan salep, sehingga membuat produk ini cocok diaplikasikan pada siang hari. Kulit tubuh juga dapat menyerap krim emolien dengan lebih cepat, sehingga Anda perlu sering mengoleskannya.
- Losion
Losion terdiri dari banyak air dan sedikit minyak. Dari ketiga produk emolien, losion merupakan produk dengan kelembapan paling rendah. Karena losion berbentuk cairan, produk ini mudah dioleskan di kulit kepala dan daerah berambut lain di tubuh. Jenis emolien ini cocok digunakan pada siang hari karena encer dan mudah dioleskan. Namun, Anda harus sering mengoleskannya kembali karena kulit dapat dengan cepat menyerap losion.
Emolien sangat efektif dalam “menyembuhkan” kulit yang gatal, kering, dan bersisik. Sangat penting bagi Anda untuk menemukan jenis produk emolien yang cocok dengan kondisi Anda, dan nyaman digunakan, sehingga Anda dapat memakainya dengan rutin.
Diposting pada : Kamis, 03 September 20 - 09:24 WIB
Dibaca sebanyak : 660 Kali
Tidak ada komentar pada blog ini...
Anda harus Login terlebih dahulu untuk mengirim komentar
Facebook Feedback