Inilah Perbedaan Protein Hewani dan Nabati
Salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh adalah protein, nutrisi ini setidaknya memiliki 20 persen dibutuhkan oleh tubuh. Nutrisi ini terdapat dua jenis yakni protein hewani dan nabati, seseorang disarankan untuk dapat mengonsumsi kedua protein ini setidaknya sebanyak 0,8 gram per kilogram dari berat badan yang dimiliki.
Seperti yang sedikit dijelaskan di atas, nutrisi berupa protein bisa didapat dari makanan, baik yang berupa olahan daging maupun olahan tumbuh-tumbuhan. Namun, terdapat perbedaan kandungan dalam protein yang dihasilkan dari kedua jenis bahan tersebut. Perbedaan mencolok dalam kandungan yang dimiliki adalah asam amino.
Beda Protein Hewani dan Nabati
Yang dimaksud dengan asam amino merupakan sebuah senyawa yang berfungsi sebagai pembentuk protein, jika tubuh mengonsumsi protein maka tubuh juga akan memecah protein tersebut menjadi asam amino. Nantinya, asam amino terdiri dari beberapa jenis yang tentunya dibutuhkan oleh tubuh.
Terdapat beberapa jenis asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, hal ini dikarenakan tubuh bisa memproduksi beberapa jenis asam amino yang diperlukan. Pun dengan asam amino non-esensial, jenis yang satu ini bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan. Selain itu, jumlah asam amino yang dihasilkan dari protein hewani dan protein nabati berbeda.
Protein hewani cenderung memiliki jenis asam amino esensial yang lebih lengkap ketimbang yang dihasilkan dari protein nabati. Protein nabati memiliki beberapa jenis kadar asam amino, di antaranya asam amino triptofan, lysine, methioine dan isoleucine yang rendah. Namun, ada pula tumbuhan yang memiliki dua jenis asam amino esensial seperti kacang kedelai.
Ada pula ptotein nabati yang mengandung asam amino lengkap, seperti quinoa dan buckwheat. Cara mudah untuk mendapatkan asam amino lengkap dari tumbuhan adalah dengan mencampurkan beberapa jenis tumbuhan. Namun, perlu diketahui bahwa asam amino dari tumbuhan lebih lama dicerna dan digunakan dalam tubuh ketimbang dari protein hewani.
Perbedaan lain dari protein hewani dan protein nabati juga terletak pada kandungan nutrisi setiap asam amino. Protein nabati memiliki beberapa kandungan nutrisi, di antaranya vitamin D, vitamin B12, heme-iron, zinc dan docosahexaenoic acid atau DHA. Terdapat keuntungan lain yang bisa didapatkan dari mengonsumsi protein nabati dan protein hewani.
Mengonsumsi nutrisi lemak sehat yang terdapat di dalam daging seperti ikan berlemak dapat berfungsi untuk mengurangi risiko penderita penyakit jantung dan stroke. Telur juga merupakan sumber protein hewani yang baik, jika dikonsumsi secara teratur telur dapat membuat seseorang merasa lebih kenyang.
Beberapa orang mungkin akan merasa bahwa protein hewani memiliki keunggulan lebih ketimbang protein nabati. Meski demikian, protein nabati juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, selain manfaat asam aminonya, konsumsi vegetarian mampu digunakan untuk menurunkan badan, kolesterol hingga tekanan darah pemicu kanker dan penyakit jantung.
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat yang diberikan protein hewani dan nabati bagi kesehatan tubuh manusia. Banyak orang memilih mengonsumsi protein hewani karena bahan makanan tersebut memiliki ketertarikan tersendiri.
Hanya perlu dicampurkan dengan protein lain yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia, meski demikian ketika mengonsumsi protein hewani harus menghindari daging merah. Konsumsi daging merah yang diproses dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, stroke hingga kematian dini.
Konsumsi protein memang diperlukan untuk tubuh, namun seseorang juga harus selektif dalam memilih protein mana yang akan dikonsumsi. Jangan asal dalam memakan jenis makanan, baik dari daging maupun tumbuhan. Jika perlu, lakukan konsultasi dengan dokter langganan agar tidak salah dalam memilih bahan.
Diposting pada : Senin, 02 Maret 20 - 14:35 WIB
Dalam Kategori : PROTEIN HEWANI, PROTEIN NABATI
Dibaca sebanyak : 841 Kali
Tidak ada komentar pada blog ini...
Anda harus Login terlebih dahulu untuk mengirim komentar
Facebook Feedback