Efek Samping Daun Kelor dan Manfaatnya pada Pria
Daun kelor adalah daun dari tanaman yang bernama Moringa oleifera. Daun kelor mengandung nutrisi dan manfaat kesehatan medis yang telah digunakan selama ribuan tahun. Tanaman asli India Barat Laut ini digunakan dalam medis kuno untuk merawat lebih dari 300 kondisi, bahkan beberapa di antaranya sangat bermanfaat khususnya untuk para pria. Namun, kebanyakan manfaat yang berhubungan dengan daun kelor terbatas pada studi hewan dan tabung reaksi, sehingga ada kemungkinan tidak akan efektif untuk manusia. Selain itu, karena studi hanya terbatas pada hewan, ada kekhawatiran akan efek samping daun kelor bagi manusia.
Meningkatkan kesehatan prostat
Meskipun ada kekhawatiran efek samping daun kelor, biji dan daun kelor kaya akan senyawa yang mengandung sulfur yang bernama glucosinolates, yang memiliki sifat anti kanker. Studi tabung reaksi telah mendemonstrasikan bahwa glucosinolate dari biji dan daun kelor dapat menghambat pertumbuhan sel kanker prostat pada manusia. Dispekulasikan pula bahwa daun kelor dapat membantu mencegah hiperplasia prostat jinak (BPH). Kondisi ini menjadi lebih sering dijumpai pada pria dan dikarakterisasikan dengan pembesaran prostat, yang mana dapat membuat buang air kecil menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.
Dalam sebuah studi, tikus menerima ekstrak daun kelor sebelum diberi testosterone setiap hari selama 4 minggu untuk memicu terjadinya BPH. Ditemukan bahwa ekstrak daun kelor dapat mengurangi berat prostat. Ekstrak tersebut juga dapat mengurangi level antigen khusus prostat, protein yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Level antigen ini dalam jumlah tinggi dapat menjadi tanda adanya kanker prostat.
Studi juga mendemonstrasikan bahwa daun kelor dapat mengurangi level testosterone pada tikus yang sedang dirawat. Pada manusia, level testosterone yang rendah dapat mengurangi libido dan fungsi ereksi. Efek menurunkan testosterone ini juga mengganggun efektivitas terapi penggantian testosterone pada pria dengan testosterone yang rendah. Studi pada manusia dibutuhkan untuk menentukan apakah daun kelor memiliki efek untuk kesehatan prostat atau malah efek samping daun kelor menurunkan testosterone pada pria.
Meringankan disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk menjaga ereksi. Kondisi ini sering terjadi ketika adanya gangguan dengan aliran darah, yang dapat disebabkan karena tekanan darah tinggi, level lemak di darah yang tinggi, atau kondisi lain seperti diabetes. Daun kelor mengandung senyawa tumbuhan bermanfaat yang disebut polifenol yang dapat meningkatkan aliran darah dengan cara meningkatkan produksi nitric oxide dan mengurangi tekanan darah. Selain itu, studi pada tikus juga menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dapat menghambat enzim yang dihubungkan dengan disfungsi ereksi yang dapat meningkatkan tekanan darah dan mengurangi produksi nitric oxide.
Satu studi juga mendemonstrasikan bahwa ekstrak biji kelor dapat menenangkan otot halus di penis pada tikus yang sehat, sehingga mendukung aliran darah yang lancar ke penis. Ekstrak tersebut juga dapat meringankan gejala disfungsi ereksi pada tikus yang menderita diabetes. Namun, saat ini tidak ada studi dengan topik yang sama yang dilakukan pada manusia. Oleh karenanya, masih belum diketahui dengan jelas apakah efek terhadap disfungsi ereksi tersebut akan sama efektifnya pada manusia.
Daun kelor telah lama digunakan sebagai bahan baku pengobatan herbal. Studi juga telah melaporkan bahwa tidak ada efek samping daun kelor negatif pada orang-orang yang mengonsumsi 50 gram bubuk daun kelor per 7 gram dosis satuan setiap harinya selama 90 hari.
Diposting pada : Senin, 30 November 20 - 10:19 WIB
Dalam Kategori : HERBAL, DAUN KELOR, KESEHATAN PRIA
Dibaca sebanyak : 294 Kali
Tidak ada komentar pada blog ini...
Anda harus Login terlebih dahulu untuk mengirim komentar
Facebook Feedback