Ni
Blog Universitas Komputer Indonesia

Duh! Malas Sikat Gigi Bisa Terkena Trench Mouth

Duh! Malas Sikat Gigi Bisa Terkena Trench Mouth

Selain gigi berlubang, malas menyikat gigi juga bisa terkena trench mouth yang ditandai dengan bau mulut yang parah.


Trench mouth merupakan infeksi pada gusi karena penumpukan bakteri di dalam mulut. Hal ini bisa terjadi pada seseorang yang tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik. 


Selain menimbulkan bau mulut, trench mouth juga ditandai dengan gusi berdarah, bengkak, hingga terasa nyeri.

Kebiasaan buruk penyebab trench mouth

Seperti yang sudah dibahas jika trench mouth terjadi karena penumpukan bakteri atau kuman di dalam mulut. Hal ini disebabkan karena kita tidak menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan benar. 


Berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang menjadi penyebab munculnya trench mouth:


1. Sering mengonsumsi makanan manis dan asam


Kuman atau bakteri yang ada di mulut bisa berkembang dengan cepat ketika kita terlalu banyak mengonsumsi makanan yang manis dan asam, contohnya, seperti kue, dessert, permen, coklat, dan juga minuman bersoda yang mengandung gula tinggi. 


2. Malas membersihkan gigi


Membersihkan gigi wajib dilakukan minimal dua kali sehari, yakni setelah makan dan sebelum tidur. Jika kamu malas membersihkan gigi, maka sisa makanan bisa terus menumpuk pada gigi dan gusi yang membuat bakteri jahat muncul. Jika plak yang terbentuk semakin banyak, bisa menyebabkan infeksi pada gusi.


3. Merokok


Kebiasaan merokok juga bisa merusak kuman baik yang ada di dalam mulut, loh! Akibatnya, jumlah kuman jahat yang ada di dalam mulut juga akan semakin banyak dan bisa menyebabkan trench mouth.


4. Salah memilih obat kumur


Jika kamu memilih obat kumur yang mengandung alkohol akan membuat mulut jadi kering, sehingga bisa terjadi penumpukan kuman gigi yang menyebabkan trench mouth. 

Apa saja gejala trench mouth?

Selain menimbulkan bau mulut yang parah, seseorang yang terkena trench mouth biasanya akan mengalami beberapa gejala sebagai berikut:


- Gusi gampang berdarah saat menyikat gigi

- Terdapat bisul di dalam mulut

- Mengalami demam 

- Terdapat lapisan keabu-abuan di dalam gusi

- Gusi membengkak dan nyeri, serta berwarna merah

- Gusi terasa sakit


Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya jangan diabaikan dan segera mengunjungi dokter untuk melakukan penanganan lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi yang lebih serius ke beberapa bagian tubuh. 

Bagaimana penanganan trench mouth?

Tak perlu khawatir sebab trench mouth bisa disembuhkan dengan melakukan perawatan selama beberapa minggu melalui empat tahapan, yakni:


Tahapan pertama


Tahapan pertama dimulai dengan menghentikan rasa nyeri pada gusi yang terinfeksi dengan pengangkatan jaringan mati menggunakan instrumen ultrasonik. 


Penderita juga akan diberikan obat antibiotik untuk mencegah penyebaran infeksi ke bagian yang lain. 


Tahap kedua


Tahap kedua ini dilakukan dengan mengobati radang gusi dengan cara melakukan pembersihan gigi dan gusi, termasuk dengan scaling. 


Memberikan nutrisi yang baik serta asupan cairan yang tepat, serta mengedukasi pasien agar berhenti merokok dan tidur yang cukup. 


Ajarkan pada pasien juga untuk menggunakan obat kumur dua kali dalam sehari.


Tahap ketiga


Tahap ketiga yakni dengan melakukan operasi pada gusi jika memang diperlukan, atau saat kondisi sudah parah dan infeksi sudah menyebar.


Tahap keempat


Tahap keempat yakni dengan melakukan pemeliharaan dan pemantauan jangka panjang untuk memastikan jika pasien sudah menjaga kebersihan giginya dengan baik dan benar. 


Jadi, jangan pernah malas menyikat gigi, ya! Lakukan sikat gigi setiap dua kali dalam sehari setelah makan dan sebelum tidur. Hindari juga mengonsumsi terlalu banyak makanan manis yang bisa membuat bakteri jahat berkumpul. 

Format Lainnya : PDF | Google Docs | English Version
Diposting pada : Jumat, 12 Maret 21 - 11:28 WIB
Dalam Kategori : TRENCH MOUTH
Dibaca sebanyak : 433 Kali
Tidak ada komentar pada blog ini...
Anda harus Login terlebih dahulu untuk mengirim komentar
Facebook Feedback