Chemical dan Physical Peeling untuk Perawatan Kulit Kusam
Teknik peeling seringkali digunakan beberapa orang untuk mengatasi kulit kusam karena mampu mengikis sel-sel kulit mati di lapisan epidermis kulit.
Dua jenis peeling yang paling terkenal yaitu chemical peeling dan physical peeling. Keduanya memiliki perbedaan bahan yang digunakan, prosedur, hasil akhir, serta efek sampingnya masing-masing.
Chemical peeling
Teknik ini sering digunakan dengan tujuan mengangkat kulit yang rusak di lapisan kulit paling atas sehingga membuat wajah menjadi lebih muda, segar, dan bersinar. Sesuai namanya, teknik ini menggunakan bahan-bahan kimia dalam pengaplikasiannya.
Tidak semua orang membutuhkan perawatan ini, kondisi yang membutuhkan perawatan chemical peeling diantaranya:
- Kelainan pigmentasi seperti munculnya bintik coklat dan flek-flek hitam di kulit (melasma, lentigines, dan ephelides)
- Jerawat dan bintik merah menyerupai jerawat
- Bekas luka jerawat atau bekas operasi
- Penurunan fungsi kulit akibat penuaan
- Acntinic ceratos atau kulit kasar, menebal, bersisik akibat paparan sinar matahari
Sedangkan terdapat efek samping yang muncul akibat proses chemical peeling. Meskipun, sebenarnya efek ini tergantung pada jenis chemical peeling yang dipilih
- Rasa terbakar, iritasi, dan muncul bercak kemerahan di kulit yang bersifat sementara. Ini merupakan efek chemical peeling ringan
- Perubahan pigmen kulit, infeksi, alergi, dan hipersensitivitas kulit. Efek ini terjadi pada proses chemical peeling sedang dan berat sehingga dibutuhkan pengaplikasian yang tepat oleh ahlinya
- Milia atau benjolan kecil berwarna putih bisa terjadi setelah 2-4 bulan pada proses chemical peeling sedang dan berat
Proses ini harus dilakukan oleh dokter spesialis kulit di klinik kecantikan dengan cara mengaplikasikan cairan kimia peeling yang telah diuji keamanannya di laboratorium. Cairan tersebut diaplikasikan di leher dan wajah secara merata.
Akan tetapi ada beberapa kondisi yang melarang penggunaan chemical peeling
- Kondisi jaringan parut yang tidak normal
- Warna kulit yang terlalu gelap
- Pigmentasi parah di bekas luka
- Sedang dalam pengobatan dan perawatan jerawat setahun terakhir
- Memiliki kondisi kulit sensitif
Apabila Anda memiliki kondisi seperti di atas ada baiknya menggunakan cara lain yang aman namun tetap bisa membuat kulit cerah dan bersinar.
Physical peeling
Sama seperti jenis peeling sebelumnya, teknik ini berfungsi mengangkat sel-sel kulit mati di bagian epidermis paling luar dengan cara scrubbing atau menggosok kulit dengan lembut.
Yang perlu diingat, physical peeling hanya digunakan untuk kulit normal. Alat dan bahan yang bisa digunakan untuk perawatan ini diantaranya:
- Bahan organik seperti gula, garam laut (sea salt), serta biji aprikot dan cangkang kacang almond yang dihancurkan
- Kain berserat mikro, batu apung, sikat, spons
- Dermabrasi
Hasil dari peeling sangat bergantung dengan frekuensi scrubbing serta jenis alat dan bahan yang digunakan. Umumnya teknik ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah, kecuali perawatan dermabrasi.
Apabila Anda memiliki bekas luka terbuka, peradangan parah, atau jerawat aktif, sebaiknya konsultasikan perawatan ini ke dokter. Kulit dengan kondisi tersebut memiliki risiko munculnya luka baru atau luka yang lebih lebar akibat gosokan physical peeling.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan scrubbing:
- Bersihkan wajah terlebih dahulu
- Jangan melakukan physical peeling setiap hari. Kulit mengalami regenerasi 14-27 hari sehingga peeling bisa dilakukan setiap 2 minggu sekali
- Gunakan produk soothing atau pendingin wajah seperti gel lidah biaya atau masker mentimun sehingga kulit mampu beristirahat
Pilihan jenis peeling bisa disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing orang. Kenali jenis kulit Anda terlebih dahulu dan pastikan kondisinya memungkinkan untuk dilakukan perawatan sehingga efek samping bisa diminimalisir.
Diposting pada : Jumat, 11 September 20 - 10:05 WIB
Dalam Kategori : KULIT KUSAMK
Dibaca sebanyak : 423 Kali
Tidak ada komentar pada blog ini...
Anda harus Login terlebih dahulu untuk mengirim komentar
Facebook Feedback