Ni
Blog Universitas Komputer Indonesia

Bahaya Daging Babi Bagi Tubuh Manusia

Bahaya Daging Babi Bagi Tubuh Manusia
Banyak orang yang memiliki hobi berkunjung ke berbagai tempat, terutama jika tempat tersebut menyediakan makanan yang menarik. Banyak makanan yang menarik yang bisa dikonsumsi pengunjung, salah satunya termasuk daging babi. Meskipun demikian, sama seperti makanan lain, daging babi juga bisa berisiko bagi tubuh. Oleh karena itu, bahaya daging babi perlu diperhatikan. 
 
Apa Saja Kondisi yang Bisa Terjadi?
 
Jika Anda ingin mengkonsumsi daging babi, Anda perlu pahami bahwa bahaya daging babi bisa memicu kondisi berikut:
  • Tekanan darah tinggi
Salah satu gangguan pada tubuh yang perlu diwaspadai adalah tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi bisa terjadi karena seseorang mengkonsumsi daging babi yang tinggi lemak atau menggunakan garam dalam jumlah yang berlebihan.
  • Hepatitis E
Hepatitis E juga merupakan gangguan lain yang bisa terjadi karena adanya bahaya daging babi. Hepatitis E merupakan virus yang ada di hati daging babi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa daging yang tidak diolah dengan matang bisa menimbulkan risiko tersebut.
 
Penderita hepatitis E tidak mengalami gejala apapun, namun ibu hamil bisa mengalami gagal hati dan berisiko terhadap kematian.
  • Kanker hati
Kanker hati bisa timbul pada tubuh karena adanya kandungan nitrosamine pada daging babi. Sebuah penelitian menyatakan bahwa manusia lebih sensitif terhadap nitrosamine dibandingkan dengan hewan uji coba seperti tikus.
 
Kandungan nitrosamine bisa ditemukan di bagian hati, sosis, ham, dan bacon. Selain itu, jika lemaknya banyak, berarti daging tersebut lebih mudah memicu kanker hati karena mengandung lebih banyak nitrosamine dibandingkan dengan daging babi yang lemaknya sedikit.
  • Sirosis hati
Daging babi yang tidak diolah dengan baik juga bisa menyebabkan sirosis hati. Sirosis hati merupakan kondisi munculnya fibrosis di bagian hati.
  • Multiple sclerosis
Multiple sclerosis (MS) merupakan kondisi yang bisa mempengaruhi sistem saraf pusat manusia. Kondisi seperti ini berkaitan dengan mengkonsumsi daging babi yang tidak diolah dengan baik dan telah terjadi sejak tahun 1980-an. Otak merupakan bagian yang paling dipengaruhi oleh masalah tersebut.
  • Trikinosis
Trikinosis merupakan jenis infeksi yang terjadi karena adanya cacing Trichinella spiralis. Cacing ini bisa ditemukan di daging babi yang tidak matang. Sampai saat ini, jumlah kasus trikinosis yang disebabkan oleh daging babi yang tidak matang terus menurun.
  • Yersiniosis
Meskipun kasus trikinosis semakin menurun, ada kondisi lain berkaitan dengan daging babi, yaitu yersiniosis. Yersiniosis merupakan kondisi yang terjadi karena adanya bakteri Yersinia. Bakteri ini bisa memicu gejala berupa nyeri, demam, bahkan diare yang disertai dengan darah.
  • Taeniasis
Taeniasis merupakan infeksi parasit yang disebabkan oleh adanya tiga spesies cacing daging pita. Salah satu spesies yang berkaitan dengan daging babi adalah Taenia solium.
 
Meskipun spesies tersebut tidak memicu gejala apapun pada manusia, spesies tersebut bisa memicu cysticercosis. Cysticercosis merupakan kondisi yang dapat menimbulkan kejang dimana kondisi tersebut perlu segera ditangani oleh tim medis.
 
Siapa Saja Berisiko Terhadap Kondisi Tersebut?
Sebagian orang bisa mengalami kondisi yang disebabkan oleh daging babi. Secara spesifik, ibu hamil, pasien yang menjalani terapi kanker, dan pasien yang menggunakan obat untuk menjaga sistem imun adalah kelompok yang bisa mengalami kondisi seperti ini.
 
Bagaimana Cara Menghindari Risiko Tersebut?
Jika Anda ingin mengkonsumsi daging babi, Anda sebaiknya lakukan cara-cara berikut:
Mencuci tangan dengan bersih sebelum mengolah daging babi.
  • Ketika memasak daging babi, Anda perlu perhatikan suhunya. Suhu minimal untuk memasak daging babi adalah 63 derajat Celsius.
  • Diamkan daging babi 3 menit setelah dimasak. Setelah itu, Anda bisa memakan daging tersebut.
  • Anda tidak boleh menyimpan daging babi lebih dari 4 hari. Suhu penyimpanan harus berada di bawah 4 derajat Celsius.
  • Daging babi harus ditutup dengan rapat jika Anda menyimpannya di lemari es.
  • Jangan meletakkan daging babi dalam suhu ruangan lebih dari 2 jam.
Kesimpulan
Daging babi merupakan makanan yang bisa Anda konsumsi, karena merupakan makanan yang memiliki protein yang tinggi. Meskipun demikian, bahaya daging babi perlu Anda perhatikan dan olah dengan baik jika Anda ingin menghindari risiko pada tubuh seperti hepatitis E.
 
Format Lainnya : PDF | Google Docs | English Version
Diposting pada : Selasa, 22 Desember 20 - 09:37 WIB
Dalam Kategori : MAKANAN SEHAT, POLA HIDUP SEHAT
Dibaca sebanyak : 488 Kali
Tidak ada komentar pada blog ini...
Anda harus Login terlebih dahulu untuk mengirim komentar
Facebook Feedback