Awas, Susu Kambing Bisa Sebabkan Penyakit TORCH
Susu kambing menjadi alternatif bagi pecinta susu berbasis hewani yang ingin mendapatkan manfaat kesehatan yang lebih.
Dibandingkan susu sapi, susu kambing rendah laktosa, tinggi protein dan kalsium, serta kaya akan prebiotik. Mengonsumsi susu kambing juga dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
Dibalik manfaat kesehatan dan kelezatan rasanya, susu kambing memiliki bahaya tersembunyi. Susu kambing mengandung virus Toxoplasma gondii, salah satu infeksi yang termasuk ke dalam penyakit TORCH.
Apa itu penyakit TORCH?
Penyakit TORCH merupakan infeksi yang ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke bayi. Penyakit TORCH menggambarkan sekelompok infeksi, termasuk toksoplasma, herpes, rubella, dan infeksi lainnya.
Usia dominan infeksi TORCH dapat menular adalah sejak dalam kandungan hingga bayi. Infeksi ini dapat menular melalui darah atau plasenta selama bayi di dalam kandungan, dan air susu ibu (ASI). Secara epidemiologi, tidak ada jenis kelamin yang dominan terkena infeksi tersebut. Bayi laki-laki maupun perempuan mempunyai peluang yang sama tertular penyakit TORCH.
Apa dampak penyakit TORCH pada bayi?
Ibu yang terinfeksi TORCH mungkin tak mengalami masalah kesehatan yang terlalu berisiko. Namun, bayi akan terkena dampak yang sangat signifikan. Bayi yang terinfeksi penyakit TORCH dapat menyebabkan bayi terlahir cacat, prematur, bahkan dalam kasus yang parah terjadi kematian di dalam kandungan. Berikut beberapa kondisi yang dapat terjadi jika bayi terinfeksi TORCH:
- Berat badan lahir rendah.
- Lahir prematur.
- Ruam dan lesi pada kulit.
- Pneumonia berat.
- Kelainan gigi.
- Nyeri tulang.
- Masalah neurologis.
- Kebutaan dan masalah pendengaran.
- Keterbelakangan mental.
- Anemia.
- Gagal jantung.
Penularan penyakit TORCH melalui susu kambing
Toksoplasmosis atau disebut juga dengan tokso adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Toxoplasma gondii. Infeksi ini termasuk ke dalam salah satu penyakit TORCH.
Parasit ini dapat tertular dari mengonsumsi makanan mentah, atau melalui feses hewan pengerat. Mulanya tokso ditemukan menginfeksi hewan liar dan domestik seperti kucing, babi, domba, kambing, dan burung.
Kucing merupakan sumber penularan utama tokso dari hewan ke hewan lain atau manusia. Ketika kucing yang terinfeksi mengeluarkan feses di sembarang tempat, feses tersebut akan menularkan virus tokso.
Pada kambing yang terinfeksi, virus tokso dapat berasal dari mengonsumsi rumput, rami, atau biji-bijian yang telah terkontaminasi feses kucing atau hewan lain yang telah terinfeksi.
Sama seperti manusia, toksoplasmosis pada kambing dapat menyebabkan janin kambing menjadi cacat atau mengalami keguguran. Jika kambing telah melahirkan dan terkena tokso, maka tokso dapat ditularkan ke anak kambing melalui susu.
Hingga saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk mengatasi toksoplasmosis pada kambing. Jika kesehatan kambing tidak diperhatikan, terutama kambing perah, maka virus tokso dapat menjadi sumber penularan penyakit TORCH ke manusia. Ketika manusia meminum susu yang terinfeksi, virus toksoplasma akan segera memasuki pembuluh darah dan langsung menyebar ke seluruh tubuh.
Pencegahan
Tak hanya kambing, Anda juga tidak disarankan mengonsumsi susu mentah atau yang belum. Susu mentah mungkin membawa patogen dan penyakit yang sebelumnya ada pada hewan perah.
Strain virus Toxoplasma gondii dapat mati dalam proses pasteurisasi dengan suhu 63ºC selama 30 menit. Untuk itu, pastikan Anda membeli susu yang telah diproses secara menyeluruh.
Jika Anda ingin membeli susu dari pedagang lokal, pastikan hewan perah diberi makan rumput yang bersih yang tidak terkontaminasi. Vaksinasi hewan perah juga diperlukan untuk mencegah penularan virus tokso.
Pencegahan lain yang bisa Anda lakukan adalah menghindari konsumsi daging mentah. Jika Anda ingin memakan steak, pastikan daging dipanggang matang menyeluruh. Hal ini untuk mencegah penularan penyakit TORCH.
Anda juga bisa melakukan pemeriksaan penyakit TORCH sebelum merencanakan kehamilan. Anda mungkin disarankan untuk mendapat suntikan vaksin untuk mencegah penularan terjadi.
Diposting pada : Jumat, 18 September 20 - 09:32 WIB
Dalam Kategori : MASALAH KEHAMILAN
Dibaca sebanyak : 583 Kali
Tidak ada komentar pada blog ini...
Anda harus Login terlebih dahulu untuk mengirim komentar
Facebook Feedback